ANALISIS PEKERJAAN
Diajukan
sebagai tugas mandiri dalam mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
(Dicki Hartanto, MM)
Oleh:
Nama : Devi Jurayah
Nim : 11216201573
JURUSAN PENDIDIKAN IPS EKONOMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKAN BARU
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT Karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah managemen sumber daya
manusia ini yang akan di posting ke blog tepat pada waktunya. Adapun tujuan
pembuatan makalah ini untuk memberikan informasi tentang proses social, baik
yang asosiatif dan disosiatif agar pembaca dapat mengetahui dan dapat menambah
wawasan.
Dan
tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak Dicky Hartanto MM sebagai
pembimbing dalam pembuatan makalah ini dan selaku dosen dalam mata kuliah
manajemen sumber daya manusia.
Makalah
ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurrnakan makalah untuk kedepannya
dan para pembaca diharabkan mencari reference lain untuk memperluas pengetahuan
dalam memulai suatu usaha. Dan akhir kata kami ucapkan terima kasih.
ANALISIS PEKERJAAN
2.1 Defenisi Analisis
Pekerjaan
Sesudah kebutuhan
– kebutuhan sumberdaya manusia direncanakan, maka langkah berikutnya adalah melakukan
analisis dan klasifikasi pekerjaan sebelum dana diturunkan. Menurut Edwin B
Flippo dan Dale Yoder, analisis jabatan sesungguhnya merupakan suatu prosedur
untuk menemukan, mencatat, mempelajari, dan mengumpulkan informasi secara
sistematis, terutama yang berhubungan dengan operasional atau pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab dari suatu jabatan tertentu. Analisis pekerjaan diawali
dengan melakukan job study, yaitu mempelajari tugas, proses kerja, tanggung
jawab, dan persyaratan personal yang dibutuhkan oleh suatu jabatan. Jadi, analisis
pekerjaan adalah proses pengumpulan informasi mengenai suatu pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang pekerja yang dilaksanakan dengan cara mengamati atau mengadakan
interview terhadap pekerja, dengan bukti – bukti yang benar dan merupakan prosedur
yang dilalui seseorang untuk menentukan tanggung jawab posisi dan karakteristik
orang yang bekerja untuk posisi tersebut. Analisis pekerjaan akan memberikan
informasi mengenai
uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan evaluasi pekerjaan. Jadi dapat dikatakan.
Analisis pekerjaan adalah informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang
harus dikerjakan, agar tujuan dapat tercapai.
2.2 Tujuan Analisis
Pekerjaan
Analisis
pekerjaan di pakai untuk berbagai tujuan, baik di sector public maupun sector
swasta. Berikut adalah tujuan analisis
pekerjaan.
2.2.1 Job Description
Job description berisi
informasi pengidentifikasian pekerjaan, riwayat pekerjaan, kewajiban –
kewajiban pekerjaan, dan pertanggungjawaban, spesifikasi pekerjaan atau
informasi mengenai standar – standar pekerjaan.
2.2.2
Job Classification
Job classification adalah penyusutan pekerjaan –
pekerjaan ke dalam kelas – kelas, kelompok – kelompok, atau jenis – jenis
berdasarkan rencana sistematika tertentu. Rencana sistematika tradisional
biasanya didasarkan pada garis kewenangan organisasi, isi tugas/pekerjaan yang
di dasarkan pada teknologi, dan tugas/pekerjaan ini pada gilirannya didasarkan
pada prilaku manusia.
2.2.3 Job Evaluation
Job evaluation adalah suatu prosedur
pengklasifikasian pekerjaan berdasarkan kegunaan masing – masing di dalam organisasi
dan dalam pasar tenaga kerja luar yang terkait.
2.2.4
Job Desing Restructuring
Job Desing Restructuring meliputi usaha – usaha
untuk merealokasi dan merestrukturalisasikan kegiatan – kegiatan pekerjaan ke
dalam bebagai kelompok.
2.2.5
Personnel Requirement
Personnel requirement berupa penyusunan persyaratan
– persyaratan atau spesifikasi tertentu bagi suatu pekerjaan, suatu pekerjaan,
sepeerti pengetahuan, keterampilan, ketangkasan, sifat – sifat dan ciri – ciri
yang diperlukan bagi keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan.
2.2.6
Performance Appraisal
Performance appraisal merupakan suatu penilaian
sistematik yang dilakukan oleh para supervisor terhadap perfomansi pekerjaan
dari para pekerja.
2.2.7
Worker Training
Worker Training dilakukan untuk tujuan –
tujuan pelatihan. Pelatihan adalah proses sistematis yang sengaja di rancang dan dilakukan untuk
mengembangkan keterampilan – keterampilan tertentu.
2.2.8 Worker Mobility
Worler mobility untuk tujuan mobilitas
pekerja, yaitu dinamika masuk keluarnya seseorang dalam posisi – posisi,
pekerjaan-pekerjaan dan okupasi – okupasi tertentu.
2.2.9 Efficiency
Efficiency mencakup penggabungan proses kerja yang
optimal dan rancangan keamanan dari peralatan dan fasilitas fisik lainnya
dengan referensi tertentu pada kegiatan – kegiatan kerja termasuk prosedur –
prosedur kerja, susunan kerja, dan standar – standar kerja.
2.2.10 Safety
Safety sama
dengan efisiensi, tapi perhatiannya lebih di arahkan pada identifikasi dan
peniadaan prilaku-prilaku kerja yang tidak aman, kondisi-kondisi fisik, dan
kondisi-kondisi lingkungan.
2.2.11. Human Resource Planning
Human resource planning meliputi kegiatan-kegiatan antisipatif dan reaktif
melalui suatu organisasi untuk memastikan bahwa organisasi tersebut memiliki
dan akan terus memiliki jumlah dan macam orang pada tempat yang tepat, waktu
yang tepat, pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang memaksimalkan tujuan-tujuan
pelayanan melalui mana organisasimempertinggi aktualisasi diri dan kebutuhan.
2.3 Langkah – Langkah
Analisis Pekerjaan
Proses dalam menganalisis pekerjaan
melalui langkah – langkah sebagai berkiut.
2.3.1 Menentukan
penggunaan hasil informasi analisisis pekerjaan
Artinya penganalisis harus mengetahui secara jelas apa kegunaan
hasil informasi analisis pekerjaannya. Karena hasilnya akan di gunakan untuk
menentukan jenis data yang akan di kumpulkan dan teknik pengumpulan datanya.
2.3.2
Mengumpulkan informasi tentang latar belakang
Artinya penganalisis harus mengumpulkan dan
mengkualifikasi data, meninjau informasi latar belakang seperti bagan
organisasi, bagan proses, dan uraian pekerjaan.
2.3.3
Menyeleksi muwakal jabatan yang akan dianalisis
Artinya penganalisis harus memilih beberapa muwakal
jabatan untuk di analisis. Hal ini perlu dilakukan untuk menghemat biaya dan
waktu jika banyak pekerjaan yang akan di analisis.
2.3.4 Mengumpulkan Informasi
analisis pekerjaan
Artinya penganalisis kemudian mengadakan analisis
pekerjaan secara actual dengan menghimpun data tetang aktivitas pekerjaan,
peilaku karyawan yang diperlukan, kondisi kerja, dan syarat – syarat personel
yang akan melaksanakan pekerjaan.
2.3.5 Meninjau
Informasi dengan pihak – pihak yang berkepentingan
Artinya
analisis pekerjaan menyediakan informasi tentang hakikat dan fungsi pekerjaan,
Informasi hendaknya diverikasidengan pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan
itu serta atasan langsung karyawan bersangkutan.
2.3.6 Menyusun uraian
pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan
Artinya
penganalisis pekerjaan kemudian menyusun uraian pekerjaan, uraian jabatan dan
evaluasi pekerjaan.
2.3.7 Meramalkan
perhitungan perkemmbangan perusahaan
Artinya penganalisis harus juga memperhitungkan atau
meramalkan perkembanggan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan apakah di
kemudian haridi perlukan pengayaan pekerjaan, perluasan pekerjaan,
penyederhanaan pekerjaan dalam perusahaan.
2.4 Metode Mengumpulkan Informasi Analisis
Pekerjaan
Ada beragam cara untuk mengumpulkan informasi
mengenai kewajiban, tanggungjawab, dan aktivitas dari pekerjaan. Dalam praktik,
perusahaan biasanya mengumpulkan data analisis pekerjaan melalui wawancara,
kuesioner dan observasi yaitu:
1.
Wawancara
Biasanya para manajer menggunakan tiga
jenis wawancara untuk mengumpulkan data analisis pekerjaan yaitu wawancara
individual dengan setiap karyawan, wawancara kelompok dengan kelompok karyawan
yang memiliki pekerjaan yang sama, dan wawancara banyak orang yang mengetahui pekerjaan tersebut.
2.
Kuesioner
Meminta karyawan mengisi kuesioner untuk
menjelaskan kewajiban dan tanggung jawab mereka yang terkait dengan pekerjan adalah
cara lain yang baik untuk memperoleh informasi analisis pekerjaan. Beberapa kuesioner
adalah data yang terstruktur. Baik terstruktur maupun tidak, kuesioner memiliki
pro dan kontra. Kuesioner adalah cara yang cepat dan efisien untuk memperoleh informasi
dari sejumlah besar karyawan.
3.
Observasi
Observasi langsung sangat berguna,
terutama untuk pekerjaan yang terdiri dari aktivitas yang dapat diamati. Para
manajer sering menggunakan observasi langsung dan mewawancarai juga, satu pendekatan
adalah mengamati pekerja dan pekerjaan itu
selama siklus kerja penuh.
KESIMPULAN
Analisis pekerjaan adalah
informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, agar
tujuan dapat tercapai.
Analisis pekerjaan di pakai untuk berbagai tujuan,
baik di sector public maupun sector swasta. Berikut adalah tujuan analisis pekerjaan yaitu: untuk
melakukan Job Description, Job Classification, Job Evaluation, Job Desing
Restructuring, Personnel Requirement, Performance Appraisal, Worker Mobility,
Efficiency, Safety, Human
Resource Planning. Proses dalam menganalisis pekerjaan melalui langkah –
langkah sebagai berkut yaitu: Menentukan penggunaan hasil informasi analisisis
pekerjaan, Mengumpulkan informasi tentang latar belakang, Menyeleksi muwakal
jabatan yang akan dianalisis, Mengumpulkan Informasi analisis pekerjaan, Meninjau
Informasi dengan pihak – pihak yang berkepentingan, Menyusun uraian pekerjaan
dan spesifikasi pekerjaan dan Meramalkan perhitungan perkemmbangan perusahaan.
Proses ini bisa dilaksanakan dengan menggunakan metode wawancara, observasi
ataupun menggunakan kuesioner.
DAFTAR
PUSTAKA
Dessler,
Garry. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT.Indeks. Jakarta: 2006
Cardoso,
DR. Faustino. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Andi. Yogyakarta.2003
Hasibuan, Drs. H.Malayu.
Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara.Jakarta.2009
0 komentar:
Posting Komentar